Selasa, 14 Januari 2014
RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH (SIMDAK)
Diposting oleh Agita Pratiwi di 05.09
BAB II
BAHASAN
RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAKWAH (SIMDAK)
A.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Dakwah
1.
Pengertian Sistem
Istilah
sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk
mencapai tujuan bersama.
Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :
Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :
1.
James Havery
Menurutnya sistem adalah
prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2.
John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah
sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3.
C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat
tujuan.
4.
J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5.
Edgar F Huse dan James L.
Bowdict
Menurutnya sistem adalah
suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung
sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan
mempengaruhi keseluruhan.
Gagasan sebuah system informasi yang demikian itu telah ada
sebelum munculnya komputer. Namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi
kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan ,
mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah
menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada system informasi. Akibatnya,
sebuah system informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan
sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis.
2.
Definisi Informasi
Informasi
adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi
penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai
yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi
suatu informasi.
Informasi
merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola
seperti halnya sumber-sumber lain. Informasi adalah sumber konseptual yang
mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika
skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor
sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang menggambarkan atau
mewakili sumber-sumber tersebut.
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Konsep
Dasar Informasi dapat dijelaskan dengan beberapa definisi,
antara lain.
a.
Data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b.
Sesuatu yang nyata atau
setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu
keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai
rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
c.
Data organized to help
choose some current or future action or nonaction to fulfill company goals (the
choice is called business decision making).
Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat
ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
3.
Pengertian Dakwah
Secara
etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da'a, yad'u' da'wan, du'a,
yang diartikan sebagai upaya mengajak, menyeru, memanggil, seruan, permohonan,
dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah
tabligh, amr ma'ruf nahyi munkar, mau'idzah hasanah, tabsyir, indzhar,
washiyah, tarbiyah, ta'lim, dan khatbah.
Menurut
(Jum’ah Amin Abdul Aziz: 2000), makna dakwah secara bahasa mengandung beberapa
arti;
1.
An-nida atau
panggilan.
2.
Menyeru.
3.
Menegaskan atau membela.
4.
Suatu usaha berupa
perkataan atau perbuatan untuk menarik manusia kesuatu aliran atau agama
tertentu.
5.
Memohon dan membantu atau
berdoa
Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan makna dakwah
islam yaitu sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain
berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan Istiqomah dijaln-Nya serta
berjuang bersama meninggikan agama Allah.\
4.
Definisi Manajemen
Manajemen
berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengatur dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu.
Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan.
Adapun
definisi manajemen menurut beberapa ahli adalah:
a.
G.R. Terry, Manajemen
adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
b.
Drs. Malayu S.P.
Hasibuan, Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara effektif dan effisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
c.
Pada dasarnya setiap
aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
individu adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berupa materi dan
nonmateri dari hasil kerjanya. Sedangkan tujuan dari setiap individu yang
saling berinteraksi adalah mendapatkan laba(Bussines Organization) atau
pelayanan pengabdian (Public Relation) melalui proses manajemen itu,
jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen bukan sebagai tujuan tapi merupakan
suatu alat untuk mencapai tujuan.
5.
Definisi Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Sebuah
sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang
selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi,
juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan.
Gagasan
sebuah system informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer.
Namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu
membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali,
dan menyalurkan informasi. Komputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan
ampuh pada system informasi. Akibatnya, sebuah system informasi berdasarkan
komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara
manual atau elektro-mekanis.
Sistem
informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, diimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari, lapisan ketiga terdiri dari
sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen dan lapisan puncak terdiri dari sumber
daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
puncak manajemen.
Definisi
sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
Banyak
para sarjana ahli manajemen mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen, diantaranya:
·
Definisi dari Donald W.
Kroeber dalam bukunya berjudul Management Information Systems mengatakan bahwa
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah organisasi, sejumlah proses yang
menyediakan informasi kepada manajer sebagai dukungan dalam operasi dan
pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.
·
Gordon B. Davis
mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah system pemakai
yang terintegrasi yangn menyediakaninformasi untuk menunjang operasi-operasi
manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.
Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan
prosedur-prosedur manual, model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan
dan pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas pengertian Sistem
Informasi Manajemen Dakwah ialah kumpulan komponen/subsistem informasi yang
saling berhubungan dan mendistribusikan informasi untuk mengambil keputusan
untuk pengelolaan sebuah organisasi/aktifitas dakwah.
B. Ruang Lingkup Sistem
Informasi Manajemen Dakwah
1.
Data
Adalah fakta dan angka yang tidak sedang di sebutkan pada
proses keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang di catat dan di
arsipkan tanpaa maksud segera di ambil kembali untuk mengambil keputusan.
Data adalah fakta atau apapun yang dapat di gunakan sebagai
input untuk menghasilkan informasi, saat ini data tidak selalu dalam kumpulan
huruf-huruf dan bentuk kata atau kalimat.
2.
Informasi
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari fakta dan
data, yang kemudian disebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung
hingga orang lain yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu. Unsur penting yang
harus ada dalam setiap informasi adalah fakta dan data. Ketika data bagus dan
lengkap maka informasi yang disajikan pun akan menjadi bagus juga.
Konsep dasar informasi dapat dijelaskan
dengan beberapa definisi, antara lain:
a. Data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b. Sesuatu yang nyata atau setengah
nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
c. Suatu informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya
dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan
satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
C.
Perkembangan
Sistem Informasi Manajemen Dakwah
·
Konsep-Konsep
Pokok
Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu
perkembangan teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia
pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi
keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep
yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.
Sebuah anggapan yang mendasar menyatakan bahwa sistem
informasi menambah nilai suatu organisasi . informasi dipandang sebagai suatu
sumberdaya seperti halnya dengan tanah, buruh dan modal. Informasi bukan barang
bebas. Ia harus diperoleh, diolah, disimpan, diambil kembali, dimanipulasi dan
dianalisis, didistribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki
sistem informasi yang terancang baik secara umum akan memiliki keunggulan
posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah.
·
Sistem Informasi untuk Pengembangan Dakwah
Kegiatan dakwah kini tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga
dengan berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah, maka dapat dipastikan
bahwa Da’i sangat memerlukan akan adanya sistem informasi dakwah. Dengan adanya
SID, kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.
Melihat gelagat pemakaian teknologi dari ummat, seperti penggunaan
telepon sesular, internet (facebook, email, tweeter, blog, web) kegiatan dakwah
juga harus mampu memaksilakan media-media tersebut. Para da’i dan aktifis
organisasi dakwah harus mampu merencanakan, menjalankan, mengontrol, dan
mengevaluasi kegiatan dakwahnya yang berbasis teknologi informasi.
Dengan adanya sistem informasi, kita dapat melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan yang tinggi, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi, menyimpan organisasi yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, yaitu :
Dengan adanya sistem informasi, kita dapat melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan yang tinggi, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi, menyimpan organisasi yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, yaitu :
§ Menyediakan informasi yang jelas
§ Mengotomatisasi proses yang
tadinya manual
§ Mempercepat pengetikan dan
editing
§ Menekan pembiayaan menjadi lebih
murah
Pada prakteknya dalam Sistem Informasi Dakwah, selalu terdapat gangguan,
hambatan dan tantangan. Sehingga sangat memerlukan pengendalian terhadap sistem
informasi tersebut. Dalam makalah ini akan kita bicarakan apa dan bagaimana
cara kita untuk mengendalikan sistem informasi untuk pengembangan dakwah.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi
yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem untuk menyediakan
informasi guna mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi secara
terintegrasi.Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi
terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Analisis Sistem
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk
sistem informasi dan proses organisasi.
2.
Perancangan Sistem
Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat
keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi agar
dakwah bias berkembang.
3.
Pembangunan dan Testing
Sistem Membangun perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat.
Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan
perangkat lunak.
4.
Implementasi Sistem
Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan
seperlunya.
5.
Operasi dan Perawatan
Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan
fasilitas.
6.
Evaluasi Sistem
Mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem
telah dioperasikan.
Untuk mengelola sumberdaya teknologi informasi secara efektif memerlukan
perhatian yang besar pada sisi operasional. Oleh karena itu jika dikelola
dengan baik, maka dapat mengurangi biaya operasional, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
Kita ketahui bahwa internet adalah jejaring social sebagai dunia
informasi bagi masyarakat luas. Internet bisa dimanfaatkan sebagai pengembangan
Dakwah. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak
bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan
komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak
informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik
untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya
jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan
informasi. Dan ini sangat menguntungkan bagi sebuah organisasi Dakwah untuk
mengembangkan dakwahnya di jejaring social atau yang sering kita sebut dengan dunia
internet (Facebook, Tweeter, Blog).
Dampak internet terhadap
pengembangan dakwah tentu saja ada nilai positif dan negative. Positifnya, saat ini internet banyak
digunakan sebagai sarana untuk berdakwah. Karena sifatnya yang global dan tidak
pernah turn-off. Selain itu semua orang
di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet. Sehingga
sangat berguna bagi kelancaran berdakwah.
Internet bisa dijadikan sebagai
media dakwah islami. Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah di media internet
salah satunya MyQuran.com adalah
terdapat link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan suara
adzan versi Mekkah dan Madinnah. Ukhuwah.or.id merupakan situs yang berangkat
dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI.
Hal ini membuktikan bahwa keberadaan
internet membawa dampak positif bagi kemajuan atau perkembangan dakwah. Dakwah
yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan kemajuan
teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai dunia tabligh ,
tetapi bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.
D.
Urgensi
sistem informasi manajemen dakwah bagi organisasi dakwah
Secara umum mengenai urgensi system informasi manajemen
dakwah dalam organisasi dakwah, dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1) System informasi manajemen
dakwah merupakan sarana dan alat untuk
menggambarkan secara factual mengenai kondisi dan situasi internal maupun
eksternal organisasi dakwah.
2) System informasi manajemen
dakwah, membantu untuk memaksimalkan setiap
fungsi-fungsi atau bidang manajemen organisasi dakwah.
3) System informasi manajemen dakwah dapat membantu organisasi dakwah untuk
melaksanakan kegiatan dakwah yang objektif dan tentunya agar
dawah tidak nomoton dan kaku.
E.
Dampak Komputer dan Sistem Informasi
untuk perkembangan Dakwah
1.
Dampak Positife
ü Dengan
adanya system Informasi manajemn atau sering kita sebut dengan komputer menjadi
sarana komunikasi yang efektif. Dakwah merupakan kegiatan komunikasi, sehingga
ketika dalam berdakwah akan lebih efektif jika melibatkan komputer dan
teknologi informasi.
ü Komputer
juga sebagai pusat informasi. Dakwah perlu penyiaran, makanya dalam menyiarkan
risalah keagamaan tidak cukup dengan khutbah di atas panggung. Mengingat
masyarakat yang sudah mengenal teknologi. Maka dalam berdakwahpun harus
menggunakan komputer sebagai pusat informasi.
2.
Dampak Negatife
Ø Dengan adanya sistem informasi,
manusia menjadi malas untuk berfikir, karena computer khusus nya internet telah
mencakup semuanya, dan telah memberikan kebutuhannya.
Ø Sistem informasi juga, membuat
seseorang menjadi individual seolah-olah tidak membutuhkan orang lain. Padahal
Allah SWT telah menciptakan manusia sebegai mahluk sosial yaitu yang saling
membutuhkan satu sama lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen Dakwah ialah kumpulan
komponen/subsistem informasi yang saling berhubungan dan mendistribusikan
informasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah
organisasi/aktifitas dakwah.
Sistem Informasi Manajemen Dakwah
adalah suatu proses pendekatan yang teroganisir dan terencana dengan
menggunakan fasilitas teknologi komputer untuk memberikan informasi yang tepat,
sistematis, dan jelas serta dapat memberikan kemudahan dalam proses manajemen
dakwah. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen untuk harus banyak kita
galih lagi melalui media komputer. Masih banyak sekali hal-hal yang belum
diketahui oleh lembaga-lembaga dakwah atau da’I perorangan yang belum
mengetahui tentang betapa pentingnya sistem informasi manajemen dakwah sebelum
kita berdakwah.
Dari uraian
materi diatas yang telah kami paparkan dan kami tulis, maka pemakalah
menyimpulkan bahwa system informasi (kami kaitkan dengan computer sebagai
system informasinya) sangatlah tepat jika dijadikan media untuk mengembangkan
misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabligh akbar pun kita bisa
menyebarluaskan dakwah ini kepada masyarakat dunia. Dan ini karena kemajuan
teknologi yang ada. Ini meringankan bagi organisasi dakwah karena dana yang
digunakan pun elatif murah, dan karena memang saat ini adalah musimnya perang
dakwah melalui media yang dihasilkan oleh system informasi yang berkembang.
Jadi sangatlah relavan jika kita menggunakan system informasi untuk
pengembangan dakwah saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
·
Dunia
Manajemen, Manajemen Dakwah.ac.id/…/pengertian-sistem-informasi-manajemen
diakses pada 12 oktober 2010 jam 13.00
·
G.
Davis and M. Olson, Management
Information Systems, 1984, 56.
·
Gordon
B. Davis, Kerangka Dasar Sistem
Informasi Manajemen, (Cet. XXI; Jakarta, Grafindo persada, 2001)
·
Malayu
Hasibuan S.P. 1996. Manajemen,
Dasar, Pengertian, dan Masalah.(Jakarta, Toko Gunung Agung, )
·
Scott,
george m. Prinsip-prinsip Sistem
Informasi manajemen. (PT.Raja Grafindo Perasada, Jakarta, 2004)
Label: SIMDAK
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)