Selasa, 14 Januari 2014

MANAJEMEN MASJID

Mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid yang berukuran kecil disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

a. Masjid dalam tinjauan Etimologi
Masjid berarti tempat bersujud. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram(bahasa semitik). Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan". Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.

b. Masjid Pertama
Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah (622 M. bertepatan pada bulan rabi’ul awal tahun pertama hijriayah), beliau memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Nabawi –atau lebih dikenal masjid Madinah-, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi dibangun di sebuah lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik,diskusi, perencanaan kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian. Bahkan, di area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang fakir miskin. Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.
C. Masjid sebagai sarana pendidikan
Salah satu fungsi masjid dalam islam adalah sebagai tempat pendidikan dan pengajaran. Beberapa masjid, terutama masjid yang didanai oleh pemerintah, biasanya menyediakan tempat belajar atau sekolah, yang mengajarkan baik ilmu keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini memiliki tingkatan dari dasar sampai menengah, walaupun ada beberapa sekolah yang menyediakan tingkat tinggi. Beberapa masjid biasanya menyediakan pendidikan paruh waktu, biasanya setelah subuh, maupun pada sore hari. Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup seluruh pelajaran, mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada masjid. Pelajaran membaca Qur'an dan bahasa Arab sering sekali dijadikan pelajaran di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab, termasuk Indonesia. Kelas-kelas untuk mualaf, atau orang yang baru masuk Islam juga disediakan di masjid-masjid di Eropa dan Amerika Serikat, dimana perkembangan agama Islam melaju dengan sangat pesat. Beberapa masjid juga menyediakan pengajaran tentang hukum Islam secara mendalam. Madrasah, walaupun letaknya agak berpisah dari masjid, tapi tersedia bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu keislaman. selain dalam bentuk sekolah masjid juga berguna untuk pengajaran majelis ta’lim.
Salah satu contoh masjid yang digunakan sebagai sarana pendidikan adalah pada masa khalifah Abbasiyah, dimana masjid digunakan sebagai tempat pertemuan ilmiah bagi para sarjana dan ulama. Selain itu Masjidilharam misalnya, masjid ini selain digunakan sebagai tempat ibadah juga digunakan untuk mendalami ilmu-ilmu agama berbagai madzhab.
Adapun di Indonesia, terutama di daerah pedesaan, masjid berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat, mengajar al-Qur’an bagi anak-anak, dan memperingati hari-hari besar islam. Di daerah perkotaan, selain fungsi tersebut, masjid juga digunakan untuk pembinaan generasi muda islam, ceramah, diskusi keagamaan dan perpustakaan.
Penyelenggaraan pendidikan agama Islam dan perkembangannya tidak terlepas dari jasa besar masjid. Hidup sebagai muslim tidak dapat dipisahkan dari keberadaan masjid, karena beberapa ibadah wajib diantaranya harus dilaksanakan di masjid. Ibadah tersebut juga berarti praktek pendidikan agama Islam yang sudah kita dapat sejak kecil, seperti sholat berjamaah dan sholat jum’at.
Masjid disamping sebagai tempat ibadah juga sebagai pusat kegiatan umat Islam. Masjid juga digunakan oleh Rasulullah SAW sebagai kegiatan sosial dan politik menyusun strategi perang.
Rasulullah SAW tidak hanya mengajarkan masjid sebagai tempat ibadah mahdhah saja, tetapi kegiatan lainnya yang berurusan dengan kepentingan umat.
Orang boleh saja meragukan masjid sebagai pusat aktivitas agama Islam di era global ini. Pendidikan tentang agama Islam dan aktivitas agama Islam diperoleh dan dapat dilakukan di banyak tempat, tidak hanya di masjid saja. Prinsipnya, jika dilihat dari beberapa ketentuan agama mengenai masjid, umat Islam tidak dapat dipisahkan dengan masjid. Sejarah membuktikan kalau masjid sebagai awal pusat pendidikan agama Islam.
Masjid juga sudah ditakdirkan menjadi rumah Allah SWT dan milik umat Islam dimanapun berada. Keberadaan masjid bukan hanya menjadi kebutuhan sebagai sarana ibadah, tetapi keberadaan masjid juga wajib adanya pada suatu wilayah yang ada umat muslimnya.
Mayoritas penduduk kabupaten Kebumen adalah muslim. Desa-desa di kabupaten Kebumen ini minimal terdapat satu bangunan masjid pada setiap desanya. Desa yang wilayahnya luas dan berpenduduk banyak/padat, bahkan tidak hanya terdapat satu bangunan masjid. Desa Jemur kecamatan Kebumen adalah contoh desa yang mempunyai dua bangunan masjid. Masih banyak desa lain yang mempunyai masjid lebih dari satu, misalnya di desa Karangsari Kebumen, terdapat enam bangunan masjid.
Keberadaan masjid jauh lebih sedikit dibandingkan keberadaan Musholla. Musholla lebih banyak, disebabkan karena dapat didirikan pada setiap tempat dimanapun minimal sebagai tempat sholat saja. Musholla bisa didirikan disetiap komplek RT, komplek RW, komplek perkantoran, bahkan rumah kita masing-masing. Keberadaan mushalla, tidak untuk menunaikan shalat jum’at. Desa Jatimulyo Alian Kebumen, adalah contoh desa yang mempunyai tujuh bangunan musholla milik masyarakat dan tiga bangunan masjid. Kenyataan yang ada, musholla dalam menyelenggarakan pendidikan agama Islam maupun sebagai tempat ibadah umat Islam tidak berbeda dengan di masjid, secara prinsip kegiatan musholla bermula dari bagaimana konsep memakmurkan masjid.
Keberadaan bangunan masjid dalam Islam terdapat persyaratan tertentu, misalnya batas-batas wilayah dan minimal ada empat puluh orang untuk mendirikan sholat Jum’at. Masjid juga tidak boleh didirikan pada satu komplek dalam satu batas wilayah yang kecil.
Bangunan masjid semakin banyak seiring dengan bertambah banyaknya penduduk di Indonesia dan semakin banyaknya pembangunan komplek perumahan. Semakin banyaknya masjid dan tuntutan mendirikan masjid menunjukkan bahwa masjid sangat berpotensi untuk menjadi pusat pendidikan agama Islam dan pusat peradaban yang menyertai perkembangan kehidupan umat Islam sepanjang masa.
Makmurnya masjid juga berimplikasi pada terpenuhinya jama’ah akan pendidikan agama Islam dan tempat pembinaan umat.
Pendidikan agama Islam di masjid pada umumnya dilaksanakan secara konservatif atau tradisional. Pendidikan agama Islam dengan cara tradisional adalah dengan metode bandungan atau sorogan. Pengajar pendidikan di masjid dengan membaca dan didengarkan atau ditirukan oleh santri masjid, atau sebaliknya. Metode ini juga memungkinkan untuk terjadinya Tanya jawab antara santri masjid dengan seorang ustadz atau kyai masjid.
Pendidikan agama Islam di beberapa masjid di Kebumen ini juga mengalami perkembangan. Masjid yang melakukan pengembangan pendidikan agama Islam contohnya adalah masjid Nurul Iman desa Kawedusan, masjid desa panggel kelurahan panjer Kebumen. Komplek masjid-masjid tersebut juga dibangun sarana pendidikan dan organisasi masjid seperti pengurus TPQ, dan tempat khusus untuk belajar Alquran. Keberadaan pondok pesantren juga berawal dari bentuk pengembangan pendidikan agama Islam di masjid. Masjid Jami’ Wonoyoso Kebumen adalah contoh bentuk pengembangan pendidikan agama di masjid berbentuk pondok pesantren, bahkan meluas kepada pendirian bangunan madrasah sebagai pendidikan formal.
Banyaknya fungsi masjid yang semakin meluas sebagai sarana pendidikan agama Islam secara lebih sistematis, tidak mengurangi kharisma masjid yang ada di desa-desa yang menyelenggarakan pendidikan secara tradisional.
Sejarah perkembangan masjid lebih banyak menyuguhkan kajian agama dari pada kegiatan sosial. Pendidikan agama Islam di masjid juga lebih banyak dari pada aktivitas pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan formal. Masjid pada setiap malam dapat menyelenggarakan pendidikan agama seperti pengajian kitab. Ada yang bersiafat harian, mingguan, sebulanan dan tahunan dan sepanjang waktu. Berbeda dengan penyelenggaran pendidikan dan aktivitas pendidikan agama Islam di madrasah atau sekolah. Institusi madrasah dan sekolah menyuguhakn materi pendidikan agama Islam dengan waktu yang sangat terbatas. Materi pendidikan agama Islam didapat dua sampai enam jam perminggunya dan dalam kurun waktu tiga tahun.
Pendidikan agama Islam yang di selelenggarakan di masjid., tidak terbatas oleh waktu. Konsep pendidikan seumur hidup, setiap saat bisa di dapat di masjid walaupun tidak dalam pengertian semua masjid. Begitu juga keberadaan masjid di desa dengan masjid di kota. Masjid di kota, pada umumnya aktivitas agama Islamnya terbatas, hal ini karena karakter masyarakat kota yang berbeda dengan karakter masyarakat perdesaan.
Sesudah negara Islam meluas, maka berkembanglah peran dan fungsi masjid. Sehingga ia berperan sebagai lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dan tempat pengajaran segala macam pengetahuan, baik agama ataupun lainnya. Ketika Nabi Muhammad saw. berhijrah dari Mekkah menuju Yatsrib (Madinah) dan singgah di Quba, program yang pertama kali beliau laksanakan ialah mendirikan sebuah masjid yang kemudian beliau namakan dengan “Masjid Quba”. Masjid itu disebut oleh Allah swt. dalam firman-Nya: “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin mensucikan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih” (Q.S. At-Taubah/9: 108).
Hal ini dimaksudkan oleh Rasulullah agar menjadi tempat berkumpul bagi manusia guna menunaikan shalat, membaca kitab suci Al-Qur'an, berdzikir kepada Allah swt., saling bermusyawarah dalam urusan agama mereka, dan agar menjadi “Madhar”(manifestasi) bagi persatuan, kerukunan dan persaudaraan, dan menjadikan masjid menjadi tempat pendidikan, pengajaran dan tempat menyampaikan nasihat dalam masalah agama, akhlakul karimah. Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang masuk ke dalam masjid-ku ini guna mengajar kebaikan atau belajar (mencari ilmu), maka ia bagaikan orang yang berjuang menegakkan agama Allah” (H.R. Ibnu Majah).
Rasulullah saw. sendiri seringkali duduk di masjidnya, lalu dikerumuni oleh para sahabat secara melingkar, bagaikan bintang-bintang mengelilingi bulan purnama. Kemudian beliau menyampaikan ceramah, fatwa agama dan ajaran-ajaran lain kepada mereka. Dan jika beliau berhalangan maka diutusnya sahabatnya untuk mewakilinya seperti: Ubadah bin Shamit, Abi Ubadah bin al-Jarrah atau lainnya. Hingga kemudian di Madinah Rasulullah mendirikan masjid Nabawi yang juga berfungsi sebagai tempat pendidikan pertama kali yang beliau pergunakan untuk mengajarkan Qira'atul Qur'an, ilmu fiqh, syariat Islam dan berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat menelurkan generasi-generasi militan, yang menjadi ulama, hukama, khulafa, umara dan pemimpin-pemimpin yang dapat diandalkan.
Sesudah negara Islam meluas, maka berkembanglah peran dan fungsi masjid. Sehingga ia berperan sebagai lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dan tempat pengajaran segala macam pengetahuan, baik agama ataupun lainnya. Yang tampak menonjol sekali dalam hal ini antara lain ialah: Masjid-masjid Shan'a di Yaman, Al Jami' Al Umawi di Damsyik, Al Jami' Al-Azhar di Mesir, Jami' Az-Zaituniyah di Tunisia dan Masjid Qoeruwar di Fas. Kemudian berikutnya, para penguasa, umara dan para raja berlomba-lomba membangun tempat-tempat pendidikan dan lembaga ilmu pengetahuan yang dilengkapi dengan masjid dan asrama pelajar. Hal inilah yang akhirnya dapat membawa kejayaan ilmu dan kebudayaan Islam, dapat melahirkan beribu-ribu ulama yang intelek dalam berbagai bidang ilmu, seperti tafsir, hadits, ilmu falak, fiqh, usul fiqh, bahasa Arab, sastra Arab, kedokteran, olahraga, ilmu hitung, dan lain-lain.
Saat ini konsep sekolah-sekolah yang berada di sekeliling masjid, atau sekolah-sekolah yang dilengkapi dengan masjid dijadikan sebagai konsep sekolah-sekolah Islam terpadu dari segi arsitektur pembangunan sekolah-sekolah Islam terpadu. Bahkan di sekolah-sekolah negeri pun mulai terlihat adanya pembangunan masjid di tengah-tengah sekolah. Mengapa demikian?
Hikmah mendalam yang sebetulnya dapat kita petik dari langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw. di saat hijrah dengan membangun masjid Quba dan menjadikannya tempat untuk mendidik generasi Islam dan menyampaikan berbagai ilmu yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits. Walaupun secara tidak langsung Rasulullah juga melakukan berbagai pendidikan dan pengajaran di tempat-tempat yang lain seperti, di rumah-rumah, di jalan, di pasar sampai di medan perang. Sesuai dengan ilmu dan ajaran yang akan disampaikannya.
Di dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, masjid ibarat ruhnya atau qolbunya pendidikan. Karena pendidikan tidak hanya semata-mata mengetahui sesuatu hal yang baru, bukan hanya untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi dan tidak juga hanya semata-mata mengejar nilai. Tapi Rasulullah telah mengajarkan kepada kita, nilai-nilai pendidikan yang hakiki untuk menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya (Insan Kamil/ Insan Paripurna)
Karena pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik sehingga dimensi kependidikan dapat berkembang secara optimal. Adapun dimensi kependidikan itu mencakup tiga hal, yaitu:
1. Afektif, yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti yang luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis. Dari masjid nilai-nilai hakiki ini ditanamkan oleh Rasulullah kepada umatnya dengan perintah menjalankan shalat, pelaksanaan shalat berjamaah dan hikmah-hikmah lain yang terkandung di dalam shalat berjamaah. Dan hal tersebut dimulai dari masjid.
2. Kognitif, yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang diwujudkan dengan perintah bertasbih dan membaca Al-Qur'an serta mempelajari kandungan-kandungan ilmu di dalamnya. Dan sejak zaman Rasulullah, para sahabat dan sekarang ini para ulama melakukannya di masjid. Karena inti ilmu pengetahuan itu ada di dalam Al-Qur'an.

3. Psikomotorik, yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis dan kompetensi kinestetis. Diwujudkan dengan berbagai kegiatan fisik di masjid dalam pelaksanaan kedua perintah-perintah di atas, juga pengembangan organisasi masjid, kegiatan fisik, rehabilitasi masjid dan pengembangan pembangunan fisik masjid memerlukan kemampuan keterampilan teknis. Dan masjid dapat menjadi tempat pendidikan ini.

Rasulullah di awal hijrahnya ke Madinah melakukan ketiga hal di atas secara baik dan tepat, sehingga menghasilkan generasi Islam yang berhasil mengembangkan syiar Islam ke seluruh penjuru dunia, sejak dulu hingga sekarang. Karena masjid merupakan ruhnya atau qolbunya pendidikan.
Sekolah-sekolah yang dibangun di seputar masjid dewasa ini menunjukkan bahwa tiga hal yang mendasar di atas dapat berjalan bersamaan. Siswa tidak hanya mengutamakan NEM dan kepandaian dalam olah ilmu pengetahuannya, tapi juga iman dan akhlakul karimah, serta kemampuan fisiknya dalam olah jasmani dalam berbagai kegiatan fisik yang dilakukan di sekolah. Inilah hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa saat awal hijrah Rasulullah saw. di atas. Karena itulah marilah kita makmurkan masjid-masjid sebagai rumah Allah dengan menjalankan shalat berjamaah di masjid, mengikuti pengajian-pengajian dan tadarus Al-Qur'an, serta melakukan kajian-kajian baik masalah akidah, syariah, dan ilmu pengetahuan dan akhlakul karimah. Baik itu masjid di lingkungan rumah kita masing-masing, maupun di lingkungan sekolah-sekolah kita. Apabila saatnya adzan terdengar sebagai panggilan shalat, maka semua kegiatan dihentikan untuk bersama-sama melaksanakan shalat berjamaah. Dengan demikian akan tercapailah tujuan pendidikan yang diharapkan.(AS)

DAFTAR FUSTAKA
Ahmad Asy-Syarbaasyi, Dialog Islam. Surabaya: 1997.
Hasanuddin,Hukum Dakwah, Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di
Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.
Moh E. Ayub, Menejemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press, 1997
Moh E. Ayub, Menejemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
Muhammad Natsir, Keputusan dan Rekomendasi Muktamar Risalah Masjid
se Dunia di Makkah, Jakarta, Perwakilan Rabitah Alam Islami ,
1395H.
Nana Rukmana D.W, Masjid dan Dakwah, Merencanakan, Membangun dan
Mengelola Masjid, Mengemas Substansi Dakwah,Upaca Pemecahan
Krisis Moral dan Spiritual, Jakarta: Almawardi Prima, 2002.
Quraish Shihab,M., Wawasan Al-Qur’an , Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai
Persoalan Umat, Bandung: Mizan, 1996.
Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka
Antara, 1971.


MANAJEMEN KOMUNIKASI

Nama                        : Agita Pratiwi
Jurusan                     : Manajemen Dakwah/IV
Matakuliah               : Manajemen Komunikasi
Dosen Pembimbing  : Drs. Hamzah Turmudzi, M.Si – Lida Imelda Cholidah, S.Sos
Hari/ Tanggal           : Minggu, 14 April 2013

UJIAN TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN KOMUNIKASI
1.      Hambatan dalam komunikasi yaitu:
a.       Dalam proses penyampaian
Tidak semua komunikan dapat selalu mengerti apa yang di katakana oleh komunikator, karena mungkin di setiap proses penyampaian yang kurang efektif dan efisien. Misalnya: ketika seorang pemimpin menyampaikan suatu pesan yang telalu panjang lebar, tidak langsung pada inti pembahasan atau pokoknya, disini akan terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu).  sehingga membuat karyawan/komunikan menjadi tidak mengerti dan susah memahaminya karena terlalu bertele-tele.
b.      Hambatan secara fisik (physical barries)
Hambatan ini memang sedikit susah untuk dapat di pahami, karena berhubungna dengan fisik baik komunikator maupun komunikan, seperti cacat. Misalnya : Komunikan yang tidak dapat bicara (tunarungu) namun kelebihannya pandai dan cepat bergerak dalam melaksanakan tugaas dari pemimpinnya, disini seorang pemimpin haruslah dapat mengerti dan memahami konsidi karyawan/komunikan. Maka pemimpin tersebut harus dapat memahami bahasa isyarat, agar penyampaian komunikasi antara pemimpin dan karyawan tersebut dapat tersampaikan dengan baik.
c.       Hambatan semantic (semantic barries)
Tidak adanya pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan tentang bahasa atau lambang. Misalnya: Ketika seorang komunikator menjelaskan arti dari sebuah lambang Garuda Indonesia, namun komunikan tidak memahami setiap lambang yang ada dalam Logo Garuda tersebut. Maka sebagai pemimpin/komukator haruslah memberi penjelasan sedikit demi sedikit dari setiap arti logo/lambang secara detail, agar komunikan dapat memahaminya secara jelas.
d.      Hambatan psiko-sosial (physicosocial barriers)
Perbedaan budaya, persepsi, kebiasaan, nilai-nilai yang di anut dalam suatu perusahaan dapat menjadi suatu hambatan dalam proses komunikasi. Misalnya : Seorang pemimpin dalam suatu perusahaan berasal dari suku Batak tulen, yang terkenal dengan bahasa dan logat Bataknya, dak di kenal sedikit kasar dalam hal berbicara, kemudian karyaawan/komunikan berasala dari suku Sunda yang di kenal dengan bahasanya yang halus juga lembut. Ketika Pemimpin tersebut menyuruh kayawannya untuk melakukan pekerjaannya ke luar kota. Pemimpin tersebut berbicara dengan logat Bataknya, lalu karyawan tersebut menganggap bahwa perintah dari pemimpinnya adalah pemaksaan. Maka yang akan terjadi adalah kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan. Karyawan yang tidak menerima perintah atasannya, dengan alasan bahwa atasannya memerintah dengan pemaksaan, dan atasan yang tidak memahami sikap karyawannnya, maka hal tersebut akan menjadi suatu hambatan dalam mejalankan suatu proses pekerjaan dalam organisasi/perusahaan, hanya karena proses komunikasi yang tidak saling mengerti dan memahami antara pemimpin dan karyawan yang berbeda suku bangsanya.

2.      Manajemen is Communication ungkapan dari George R. Terry, sedangkan macam-macam komunikasi ialah:
·         Komunikasi formal yaitu komunikasi dalam jalur organisasi yang formal,memiliki wewenang dan tanggung jawab. Misalnya: Seorang pemimpin member intruksi kepada bawahannya untuk membuat surat/proposal.
·         Komunikasi non-formal yaitu di luar komunikasi formal secara fungsional,terjadi secara tiba-tiba/spontan (hubungan antar pribadi dengan orang lain) dalam hal menjelaskan/saran yg berkaitan dengan tugas dan kewajiban. Misalnya: Pemimpin berbicara face to face dengan bawahannya mengenai hal yang belum di mengerti oleh karyawan tersebut.
·         Komunikasi informal yaitu lebih dekat dengan komunikasi non-formal, karena terjadi kontak human relations. Banyak digunakan oleh bagian personel dalam hubungannya dengan psikologis karyawan. Misalnya: karyawan yang menceritakan keluh kesahnya  kepada pemimpin nya dalam hal pekerjaan di perusahaannya.

3.      Ketika saya menjadi seorang pemimpin dalam sebuah oraganisasi/perusahaan. Pendekatan yang akan saya lakukan kepada staf karyawan yang mengalami penurunan kinerja tersebut yakni melalui pendekatan komunikasi non-formal yaitu di luar komunikasi formal secara fungsional, hubungan antar pribadi dengan orang tersebut (karyawan), pemimpin dan karyawan dalam hal menjelaskan/saran yg berkaitan dengan tugas dan kewajiban, yang akan memajukan pada perusahaan/organisasi. Seperti halnya yang di lakukan oleh Jokowi yang terjun langsung kepada masyarakat, agar dapat mengetahui keluh kesah masyarakat yang ada di tempat yang beliau datangi, dan memenuhi aspirasi suara rakyat.

4.       Model komunikasi yang lebih efektif di gunakan dalam sebuah interaksi antara pemimpin dengan bawahannya dalam sebuah organisasi/perusahaan, jika menurut pengamatan saya yakni komunikasi model Berlo karena model ini melukiskan beberapa faktor pribadi, faktor keterampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan sistem sosial dari sumber atau orang yang mengirim pesan merupakan faktor penting dalam menentukan isi pesan, perlakuan atau treatment dan menyandian pesan. Factor-faktor inilah yang berpengaruh kepada penerima pesan dalam menginterpretasikan isi pesan yang dikirimkan. Saluran yang dapat di gunakan dalam komunikasi adalah penglihatan, pendengaran, penciuman,perasaan, dan alat peraba. Kemudian model ini menekankan oide bahwa “meaning are in the people” artinya pesan yang di kirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. yang mempengaruhi proses komunikasi berlo ini yaitu keterampilan berkomunikasi, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya sumber dan penerima. Misalnya: Dalam Pelaksanaan seminar training motivasi, ketua pelaksana/komunikator yang menjelaskan setiap perintahnya kepada anggotanya/komunikan untuk mengerjakan kegiatan training motivasi agar berjalan dengan lancar dan sesuai derapan yang di inginkan. Komunikator berbicara kepada komunikan, di situlah efek receiver dalam bentuk penglihatan, pikiran, alat indra, hal tersebut saling berkesinambungan. Sehingga seminar training motivasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Contoh inilah bagian dari aplikasi komunikasi model Berlo.
Empat kelompok utama yang dikemukakan Berlo dalam model ini adalah:
1)      Source, yaitu sang sumber yang mengirimkan pesan.
2)      Message, yaitu pesan yang akan disampaikan.
3)      Channel, yaitu saluran atau medium yang digunakan agar pesan dapat diterima dengan efektif.
4)      Receiver, yaitu sang penerima pesan yang menjadi sasaran atau target.


HATI YANG TAK TERSAMPAIKAN

HATI YANG TAK TERSAMPAIKAN
Sekilas terbayang wajah tampan nan penuh dengan rasa penasaran itu muncul dengan tiba-tiba di pikaran Sisi, yang sedang duduk di bangku depan. Gadis Cantik berusia 17 tahun itu telah lama memendam rasanya terhadap Jess teman sekelas di sekolahnya. Sisi yang belum pernah sama sekali mengenal cinta, tapi ia merasakan cinta ada di hatinya, dan ia meyakini bahwa ia normal. Sisi terkenal siswa berprestasi, orangnya pendiam, tidak terlalu suka berinteraksi dengan teman sekelasnya, ia hanya dekat dengan kedua teman terbaiknya Tika dan Sinta, mereka berdua berteman dari masa SMP dulu sampai sekarang.
“Hayo… ngelamun mulu” Tika datang dari belakang Sisi sambil membawa jus orange kesukaannya.
“Kenapa gak gabung ikut ke kantin” Tambah Sinta dan duduk di samping Sisi
“Lagi pengen sendiri aja” Jawab Sisi dengan suara pelan
“Beberapa hari ini kamu banyak ngelamun,,,Si…?” Papar Tika
“Perasaan kalian saja” Jawab Sisi sambil mengambil Tupperware berisi air di hadapannya dan meminumnya,
Ketiga sahabat itu asyik ngobrol, walau hanya Tika dan Sinta saja, setidaknya Sisi tidak merasa sendiri. Bel berbunyi, terlihat Jess yang masuk pertama ke dalam kelas. Seketika Sisi tersenyum terasa bahagia dalam hatinya, Sinta yang duduk satu bangku bersama Sisi, dari tadi memerhatikan gerak-gerik Sisi, karena Sisi belum pernah bercerita tentang isi perasaannya kepada dua sahabanya tersebut.
Jess, lelaki turunan Indo itu memang di kenal oleh semua siswa SMA 24 Jakarta. Perawakannya yang gagah, mata coklat nya serta hidung mancungnya, hampir mirip Jack tokoh film Titanic, yang membuat semua para siswi terkagum pada Jess. Namun Jess belum pernah terdengar punya pacar di Sekolah nya.
***
Pulang sekolah, semua siswa bergerombolan keluar dari sekolah, Sinta di jemput oleh supir nya, sedangkan Tika pulang bersama pacarnya yang bernama Dion. Sementara Sisi masih menunggu di depan gerbang, biasanya ia langsung pulang naik biss dan menunggunya datang di halte yang tidak jauh dari sekolahnya. Sudah hampir satu minggu tiga sahabat itu tidak main bersama, karena bimbingan belajar sudah di mulai, melihat waktu ujian nasional tinggal satu bulan lagi.
“lagi nunggu jemputan ya Non…?” Tanya Satpam yang masih ada di derpan gerbang sekolah, sepertinya ia menunggu sekolah itu sampai tidak ada orang lagi di dalamnya.
“Hmmm…” Sisi hanya bisa menjawab dengan senyuman manis nya saja tanpa mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya
Terdengar suara motor, terlihat Ninja merah yang keluar dari gerbang sekolah. Dan orang yang menaiki motor tersebut adalah Jess.
“Pak ujang,, pulang dulu ya..!!!” sapa Jess yang memberhentikan motornya di depan satpam penjaga gerbang sekolah.
“ya den.. hati-hati di jalan” Ucap satpam dengan logat  bahasa sunda nya
Jess menoleh ke arah samping kanannya, dan melihat Sisi sedang berdiri di sana. Jess hanya melontarkan senyuman pada Sisi, tanpa memberikan satu ucapan pun kepadanya. Mereka berdua hanya saling menatap, tanpa ada sapaan di antara keduanya. Jess mempunyai karakter yang sama seperti halnya Sisi. ia pendiam, tapi Jess adalah siswa smart dalam hal belajar, di bidang ekstrakulikulernya ia pandai dalam bermain bola basket. Jess hanya melontarkan suara nya jika ia di tanya oleh temannya saja. Dalam hal belajar, walau tak banyak bicara tapi nilai-nilinya sungguh menakjubkan. Di kelas Jess di anggap rivalnya Sisi, Posisi peringkat I dan II hanya berbolak-balik di antara Sisi dan Jess.
“Si..aku duluan pulang ya,,,” Seketika Jess menyapa Sisi yang masih dalam keadaan berdiri di depan sebelah kanan gerbang. Sisi hanya mengangguk dan tersenyum, lalu Jess pergi dan hilang dari pandangannya. Setelah Jess pulang, Sisi pun melangkahkan kakinya dan membawa senyuman itu di setiap langkahnya dan pergi dari sekolah menuju halte biss yang sering ia naiki. Terlihat sepi, semua guru dan siswa nampaknya sudah pulang.
***
Keesokan harinya. Tin…tin…tin…. Terdengar suara klakson mobil.
Seorang ibu memakai baju rajutan berwarna cream itu mendekati mobil yang berhenti di depan rumahnya,
“Pagi tante,,,” sapa Tika
“ouh nak Tika, mari masuk kedalam….!!!”
“iya tante, Tika mau ngajak Sisi berangkat bareng ke sekolah, boleh tante?”
“ya..tentu boleh…Masuk saja ke dalam, Sisi sepertinya masih siap-siap”
Karena sudah berteman lama, Tika sudah tidak canggung lagi untuk masuk kedalam rumah Sisi dan ataupun masuk ke dalam kamar Sisi.
“Cie ilee…Udah cantik Sisi” Sindir Tika yang berdiri di depan pintu kamar Sisi,  terlihat Sisi yang sedang menyisir rambut tebal dan lurusnya.
“Tika,,, apaan ah,,,” jawab Sisi dengan sidikit tersipu malu karena dari tadi Tika memperhatikan Sisi yang sedang berkaca dan merapikan rambutnya.
“Yuk..udah siap”
“ayo”
Mereka berdua pun keluar dari kamar dan menemui ibu sisi yang sedang menyiram tanaman di halaman depan.
“Tante.. kita berangkat ya”
“Bunda.. Sisi berangkat ke sekolah dulu ya..” sambil mencium tangan kananya dan kedua pipi ibunya. Karena Sisi hanya mempunyai figur seorang ibu saja, ayahnya meninggal dua tahun yang lalu ketika ia masih duduk kelas I SMA, karena stroke yang beliau derita, dan merenggut nyawa ayahnya Sisi. Sebab itulah Sisi menganggap ibu nya yang paling berarti di muka bumi ini.
“Loh…ada Sinta, kenapa gak masuk ke rumah barusan” Tanya Sisi, ia kaget karena Sinta juga ada di mobilnya Tika.
“Sorry,,, kaki kiri ku sakit, kemarin jatuh dari motor nya Dion sepulang sekolah.
“Tapi gak kenapa-napa kan?” Tanya Sisi dengan muka rasa ingin tahu
“nggak Si, Cuma luka kecil saja, besok juga sembuh kok, yang penting aku masih bisa jalan, walaupun sedikit sakit untuk di tapakkan ke tanah.” Jelas Sinta memaparkan sakit yang ia rasakan pada Tika dan Sisi
“Makanya main terus sih,, bukannya belajar benter lagi kan UN..hihihi” Ujar Tika sedikit meledek sembari tertawa.
Sesampainya di sekolah, Sisi bergegas keluar dari mobil untuk membantu Sinta keluar, dan menggandengnya untuk bisa berdiri dan berjalan.
“Ayo Sin.. hati-hati”
“aduhh Si… aku bisa sendiri kok”
“Bawel, udah diem” Ucap Tika dan menolong kedua sahabatnya, Sinta berada di tengah-tengah Tika dan Sisi, sambil membantu Sinta berjalan menuju kelas.
Mereka pun duduk dan menyimpan tas di meja masing-masing. Tupperware hijau milik Sisi pun di taruh di mejanya.
“Sepertinya aku bakalan nebeng dulu nih sama Tika, sampai aku bisa berjalan normal” Ucap Sinta dan menoleh kearah Tika
“ya nyonya.. kamu,, kayak ke siapa aja deh..Nanti aku jemput kamu setiap paginya, langsung kerumah Sisi, biar kita berangkat bareng lagi. lagian jarang loh kita bisa berangkat sama-sama seperti ini” Ujar Tika panjang
“Hemmmm… bel belum bunyi nih tumben,,”
“Suuuuttt,, Sinta jangan ngomongin bel deh, Bel kan panjang umur kalau setiap diomongin”
Teng…teng…Teng… “tuh kan baru aja di omongin, sinta sihh,,” omel Tika dengan memanyunkan mulutnya dan terlihat sedikit kesal
“loh koq aku yang di salahin” Jawab Tika
“Sudah waktunya saja masuk, lihat jam dong, udah jam tujuh lebih” Papar Sisi sembari menatap kaca dan menikmati pemandangan jalan raya dengan macetnya kota Jakarta
Semua siswa siswi SMA 24 Jakarta tersebut pun masuk ke kelas nya masing-masing, sementara kelas 12-A, masih ada sebagian yang bersantai-santai di luar. Seorang lelaki berkulit coklat itu berdiri di depan kelas 12-A, ia memegang satu map dengan tumpukan kertas yang di pegang di tangan kirinya. Ali ketua kelas 12-A di berikan tugas oleh bu Wida guru matematika untuk membagikan selebaran kertas berisikan soal matematika untuk di kerjakan dan di kumpulkan. Karena ibu Wida tidak dapat hadir untuk masuk ke kelas.
Jess keluar dari kelas, lima menit setelah Jess keluar lalu langkah berikutnya Sisi yang keluar dari kelas.
“Si.. mau kemana?” Tanya Sinta,
“Toilet” jawab sisi tanpa menoleh kedua sahabatnya, sementara siswa yang lain sibuk dengan tugas yang di berikan oleh guru matematika tersebut. Tika dan Sinta pun ikut mendekati teman-temannya agar bisa mengerjakan soal bersama-sama.
***
Sisi mengikuti langkah kaki Jess dari belakang, Jess memasuki ruangan perpusatkaan. Dan duduk di meja sebelah kiri dekat lemari di bagian buku kimia, lalu ia membuka buku yang ia pegang dan mengerjakan tugas matematikanya yang di berikan oleh ketua kelasnya. Sisi melangkahkan kakinya dengan sedikit ragu dan takut untuk masuk kedalam perpusatakaan tersebut. Jess tidak menghiraukan langkah kaki yang mendekati menuju meja yang ia tempati. Sisi kebingungan, apa yang harus ia lakukan, beberapa langkah kaki lagi ia akan ada di depan meja Jess. Ini pertama kalinya ia menyukai seorang lelaki, tanpa ada yang mengetahui isi perasaanya termasuk sahabat dekatnya Sinta dan Tika.
Sisi membalikkan badannya, mendekati lemari bagian buku matematika. Tiga buku yang cukup tebal yang ia ambil dari lemari perpustakaan tersebut, dan duduk di meja yang tidak jauh dari tempat Jess. Sisi hanya bisa menatap kosong terhadap Jess, ia memendam rasa itu dari kelas 11, ia hanya bisa menjaganya, tanpa ada yang mengetahuinya. Terkadang Sisi bertanya pada dirinya, “Mengapa aku harus mempunyai rasa terhadap Jess, yang sudah  jelas ia takkan pernah menyukai ku”. Tapi inilah rasa yang tidak bisa untuk di pungkiri, bahwa Sisi memang mencintai Jess teman sekelasnya
Sisi mengerjakan tugas matematikanya di perpusatakaan bersama Jess, walau mereka mengerjakannya masing-masing. Selama mengerjakan soal matematika. Pikiran Sisi kacau, Sisi merasa di perbudak oleh hati dan pikirannya yang selalu tertuju pada Jess.
***
Sisi duduk di halte menunggu biss datang, sementara Sinta pulang bersama Tika. Sisi tidak ikut bersama mereka berdua, Sisi merasa lebih nyaman pulang di antar dengan biss yang selalu ia tunggu, mungkin karena faktor sudah biasa, dari SMP ia telah memberanikan diri naik biss sendirian berangkat dan pulang sekolah.
“Hari ini cuaca tidak terlalu panas seperti hari kemarin, sedikit mendung atau karena hari telah sore, dan atau memang waktunya matahari istirahat dan bulan bersiap-siap bertugas untuk menerangi gelapnya di malam hari”  Ujarnya dalam hati
Biss belum juga datang, dengan terpaksa Sisi harus berjalan kaki dulu, untuk bisa menemui kendaraan umum lainnya agar bisa sampai menuju rumahnya. Tiba-tiba satu tetes air hujan jatuh mengenai pipi Sisi. Ia menengadahkan kepalnya ke atas melihat langit, rintik hujan semakin besar. Sisi berhenti dan berteduh di bawah pepohonan. Baginya tak apa jika baju seragamnya basah, ia hanya melindungi tas sekolahnya yang berisi semua buku-buku pelajaranya.
Terlihat Jess di sebrang jalan yang sedang berteduh pula sambil duduk di atas motor ninja merahnya. Sisi hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Terdengar suara ramai dan Sisi melihat ke arah kanan dari kejauhan, satu gerombolan motor mendadak berhenti di pepohonan yang menjulang tinggi nan besar, hujannya terlalu deras untuk melanjutkan perjalanan. Kemudian Sisi melihat kembali ke sebrang jalan, dan ternyata Jess sudah tidak ada di sebrang jalan itu. “Ternyata Jess sudah pergi” Ucap nya dalam hati.
“Sisi..?” Sisi menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggil namanya. Jess, ia berdiri di belakang sisi dengan baju seragam yang basah. Sisi terkejut dengan sapaan Jess terhadapnya, yang secara tiba-tiba muncul di belakang Sisi.
“berteduh di sini masih kehujanan,?” ucap Jess dan menggenggam pergelangan tangan kanan Sisi, Jess mengajaknya untuk berteduh di bawah bangunan kecil, yang tidak jauh dari pepohonan yang Sisi tempati tadi.
Sisi hanya memberikan simbol senyuman pada Jess, “Ada apa dengan mu Jess, baru kali ini kamu berbicara begitu dekat dengan ku, sebenarnya apa yang ada dalam pikir mu tentang aku, atau kamu hanya merasa kasihan pada ku dalam keadaan hujan seperti ini”, beribu pertanyaan yang ada dalam benak Sisi. ia terkejut, heran, namun bahagia. Sesekali Sisi menatap wajah Jess dalam dekat. Sisi mencubit tangannya apakah ini mimpi atau fakta, ia sedang ada di samping Jess.
Jess melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Sisi. “Maaf Si, aku tidak bermaksud untuk tidak sopan terhadapmu” Papar Jess dengan tatapan penuh arti bagi Sisi.
“Ia, Jess, tidak apa” Jawab Sisi yang masih menatap wajah Jess.
Ketika hujan reda, Sisi di antar pulang oleh Jess sampai di depan rumah Sisi, Sore itu adalah sore terindah bagi Sisi.
***
Sikap sisi sedikit berubah semenjak kejadian sore itu, hatinya penuh dengan kebahagiaan. Tika dan Sinta merasa senang atas perubahan sikap Sisi, yang entah karena faktor apa yang membuat Sisi sebahagia ini. Sudah hampir 3 hari ini Tika dan Sinta, tak pernah lagi melihat Sisi melamun.
“pasti ada yang di sembunyiin deh dari kita” Ungkap Tika
“Ceritain dong, ada yang nembak ya…?” Tanya Sinta
“hmmm” Sisi terseyum saja.
“aku ke toilet dulu ya” ucap Sisi dan meninggalkan kedua sahabatnya.
Tika dan Sinta merasa penasaran setiap kali Sisi ke toilet, ia tak pernah muncul lagi. Mereka memutuskan untuk membuntuti Sisi.
Sisi memasuki ruangan perpusatakaan, hubungan pertemanan Sisi dengan Jess, sudah terlihat dekat, dan menurut buku yang Sisi Baca, Cinta itu akan datang dari sebuah pendekatan pertemanan. Sementara Tika dan Sinta hanya tersenyum di balik kaca, yang sedang mengintip di luar.
***
Jess sedang menunggu seseorang di taman dekat sekolah. Sisi yang ia tunggu, mereka berencana untuk belajar bersama, untuk menghadapi UN yang sebentar lagi akan tiba.
“Jess..?”
“ia Si…”
Sisi mulai kebingungan ketika suasana hening, tanpa ada topik yang akan di bicarakan terhadap Jess. Sisi hanya menunggu dan berharap bahwa Jess juga mencintainya.
“Si..boleh aku bertanya?”
“eummm boleh..apa?”
“Planing setelah lulus sekolah apa?
“ouhhh..kalau aku, mungkin kuliah atau mungkin kerja” Jawab Sisi sambil menunduk, ia menyangka bahwa Jess akan mengatakan “ia menyukai Sisi”, ternyata bukan.
“Kamu..?” Tanya sisi dengan rasa sedikit resah.
“Aku juga sama, kuliah, terus lanjutin perusahaan papa yang ada di Bandung, aku beruntung bisa kenal kamu Sisi, selama hampir tiga tahun kita bersama dalam satu kelas, dan baru sekarang aku bisa dekat dengan mu, Aku bukan tipe lelaki yang mudah akrab dengan teman yang ada di sekitar ku. Termasuk kamu,” Papar Jess pada Sisi
“Sisi,,,Sisi” Jess melambaikan tangannya di depan wajah Sisi yang sedang melamun.
“kamu denger aku”
“heh,,,ia Jess, aku juga senang bisa dekat dengan mu dan menjadi teman sekelasmu”
“Lanjutkan Perjuangan dalam menuntut ilmu” Jess menggenggam pergelangan Sisi dengan penuh semangat

Sisi terdiam menatap dirinya sendiri, dalam hatinya kecewa. Ia terlau berharap, Jess memang tidak akan pernah mencintai dirinya. Pertemanan yang baru ia rasakan di akhir pekan sekolahnya bersama Jess, hanyalah sebatas seorang teman terhadap teman yang lainnya.
“kenapa kamu gak bilang kalau lagi dekat sama Jess” ungkap Tika
Sisi terdiam tanpa mengelurkan satu kata pun, tatapannya kosong
“Sisi…jangan ngelamun lagi dong, bukannya kamu udah ada Jess” tambah Sinta
“Jess hanya teman sekelas sama seperti yang lainnya” Jelas Sisi dengan tatapannya yang masih kosong.
“Aku memang tidak pernah bercerita tentang apa yang aku rasakan, ini salah ku, aku hanya mencintai seseorang yang tidak pernah tahu bahwa aku mencintainya
“Tapi Sisi…kamu masih ada kita, kamu gak sendiri, ayo bangkit layaknya seorang Sisi yang kita kenal sebelumnya!!! Ini bukan Sisi…ini orang lain.” Ungkap Tika sambil merangkul sahabatnya sambil memberikan semangat oada sahabatnya tersebut
“diluar sana banyak orang yang mengagumi mu, Si…!!!” tambah Sinta
Sisi tersenyum, melihat ke dua sahabatnya yang selalu ada di sampingnya di kala sedih dan bahagia. Hati Sisi memang rapuh karena telah di perbudak dengan sebuah cinta, namun keadaan Sisi bahagia karena mempunyai dua sahabat yang terbaik sedunia baginya.


;;

By :
Free Blog Templates