Selasa, 14 Januari 2014
Nama : Agita Pratiwi
Jurusan : Manajemen Dakwah/IV
Matakuliah : Manajemen Komunikasi
Dosen Pembimbing : Drs. Hamzah Turmudzi, M.Si – Lida Imelda
Cholidah, S.Sos
Hari/ Tanggal : Minggu, 14 April 2013
UJIAN TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN KOMUNIKASI
1.
Hambatan dalam
komunikasi yaitu:
a. Dalam proses penyampaian
Tidak semua komunikan dapat selalu mengerti apa yang
di katakana oleh komunikator, karena mungkin di setiap proses penyampaian yang
kurang efektif dan efisien. Misalnya: ketika seorang pemimpin menyampaikan suatu
pesan yang telalu panjang lebar, tidak langsung pada inti pembahasan atau
pokoknya, disini akan terjadi
over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan
dan pembuangan waktu). sehingga
membuat karyawan/komunikan menjadi tidak mengerti dan susah memahaminya karena
terlalu bertele-tele.
b. Hambatan secara fisik (physical barries)
Hambatan ini memang sedikit susah untuk dapat di
pahami, karena berhubungna dengan fisik baik komunikator maupun komunikan,
seperti cacat. Misalnya : Komunikan yang tidak dapat bicara (tunarungu) namun
kelebihannya pandai dan cepat bergerak dalam melaksanakan tugaas dari
pemimpinnya, disini seorang pemimpin haruslah dapat mengerti dan memahami konsidi
karyawan/komunikan. Maka pemimpin tersebut harus dapat memahami bahasa isyarat,
agar penyampaian komunikasi antara pemimpin dan karyawan tersebut dapat
tersampaikan dengan baik.
c. Hambatan semantic (semantic barries)
Tidak adanya pemahaman yang sama antara komunikator
dan komunikan tentang bahasa atau lambang. Misalnya: Ketika seorang komunikator
menjelaskan arti dari sebuah lambang Garuda Indonesia, namun komunikan tidak
memahami setiap lambang yang ada dalam Logo Garuda tersebut. Maka sebagai
pemimpin/komukator haruslah memberi penjelasan sedikit demi sedikit dari setiap
arti logo/lambang secara detail, agar komunikan dapat memahaminya secara jelas.
d. Hambatan psiko-sosial (physicosocial barriers)
Perbedaan budaya, persepsi, kebiasaan, nilai-nilai
yang di anut dalam suatu perusahaan dapat menjadi suatu hambatan dalam proses
komunikasi. Misalnya : Seorang pemimpin dalam suatu perusahaan berasal dari
suku Batak tulen, yang terkenal dengan bahasa dan logat Bataknya, dak di kenal
sedikit kasar dalam hal berbicara, kemudian karyaawan/komunikan berasala dari
suku Sunda yang di kenal dengan bahasanya yang halus juga lembut. Ketika
Pemimpin tersebut menyuruh kayawannya untuk melakukan pekerjaannya ke luar
kota. Pemimpin tersebut berbicara dengan logat Bataknya, lalu karyawan tersebut
menganggap bahwa perintah dari pemimpinnya adalah pemaksaan. Maka yang akan
terjadi adalah kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan. Karyawan yang
tidak menerima perintah atasannya, dengan alasan bahwa atasannya memerintah
dengan pemaksaan, dan atasan yang tidak memahami sikap karyawannnya, maka hal
tersebut akan menjadi suatu hambatan dalam mejalankan suatu proses pekerjaan
dalam organisasi/perusahaan, hanya karena proses komunikasi yang tidak saling
mengerti dan memahami antara pemimpin dan karyawan yang berbeda suku bangsanya.
2.
Manajemen is
Communication ungkapan dari George R. Terry, sedangkan macam-macam komunikasi
ialah:
·
Komunikasi formal yaitu komunikasi dalam jalur organisasi yang formal,memiliki wewenang
dan tanggung jawab. Misalnya: Seorang
pemimpin member intruksi kepada bawahannya untuk membuat surat/proposal.
·
Komunikasi non-formal yaitu di luar komunikasi
formal secara fungsional,terjadi secara tiba-tiba/spontan (hubungan antar
pribadi dengan orang lain) dalam hal menjelaskan/saran yg berkaitan dengan
tugas dan kewajiban. Misalnya:
Pemimpin berbicara face to face dengan bawahannya mengenai hal yang belum di
mengerti oleh karyawan tersebut.
·
Komunikasi informal yaitu lebih dekat dengan
komunikasi non-formal, karena terjadi kontak
human relations. Banyak
digunakan oleh bagian personel dalam hubungannya dengan psikologis karyawan. Misalnya: karyawan yang menceritakan keluh
kesahnya kepada pemimpin nya dalam hal
pekerjaan di perusahaannya.
3.
Ketika saya
menjadi seorang pemimpin dalam sebuah oraganisasi/perusahaan. Pendekatan yang
akan saya lakukan kepada staf karyawan yang mengalami penurunan kinerja tersebut
yakni melalui pendekatan komunikasi non-formal yaitu di luar komunikasi formal secara fungsional, hubungan antar pribadi dengan orang tersebut (karyawan), pemimpin dan karyawan dalam hal
menjelaskan/saran yg berkaitan dengan tugas dan kewajiban, yang akan memajukan pada perusahaan/organisasi.
Seperti halnya yang di lakukan oleh Jokowi yang terjun langsung kepada
masyarakat, agar dapat mengetahui keluh kesah masyarakat yang ada di tempat
yang beliau datangi, dan memenuhi aspirasi suara rakyat.
4.
Model komunikasi yang lebih efektif di gunakan
dalam sebuah interaksi antara pemimpin dengan bawahannya dalam sebuah
organisasi/perusahaan, jika menurut pengamatan saya yakni komunikasi model Berlo karena
model ini melukiskan
beberapa faktor pribadi, faktor
keterampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan sistem sosial dari sumber
atau orang yang mengirim pesan merupakan faktor penting dalam menentukan isi
pesan, perlakuan atau treatment dan menyandian pesan. Factor-faktor inilah yang
berpengaruh kepada penerima pesan dalam menginterpretasikan isi pesan yang
dikirimkan. Saluran yang dapat di gunakan dalam komunikasi adalah penglihatan,
pendengaran, penciuman,perasaan, dan alat peraba. Kemudian model ini menekankan
oide bahwa “meaning are in the people” artinya pesan yang di kirimkan pada
orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. yang mempengaruhi
proses komunikasi berlo ini yaitu keterampilan
berkomunikasi, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya sumber dan
penerima. Misalnya: Dalam
Pelaksanaan seminar training motivasi, ketua pelaksana/komunikator yang
menjelaskan setiap perintahnya kepada anggotanya/komunikan untuk mengerjakan
kegiatan training motivasi agar berjalan dengan lancar dan sesuai derapan yang
di inginkan. Komunikator berbicara kepada komunikan, di situlah efek receiver
dalam bentuk penglihatan, pikiran, alat indra, hal tersebut saling
berkesinambungan. Sehingga seminar training motivasi dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Contoh inilah bagian dari aplikasi komunikasi model Berlo.
Empat kelompok
utama yang dikemukakan Berlo dalam model ini adalah:
1) Source, yaitu sang sumber yang mengirimkan pesan.
2) Message, yaitu pesan yang akan disampaikan.
3) Channel, yaitu saluran atau medium yang digunakan
agar pesan dapat diterima dengan efektif.
4) Receiver, yaitu sang penerima pesan yang menjadi
sasaran atau target.
Label: MANAJEMEN
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)